Sabtu, 19 November 2016

Kisah Cerita Nyata Kebakaran

Rupa Ana kelihatan lelah dan kumuh baju kaus biru masih celana sejenak beragam bunga yang dikenakannya telah berupa kehitaman, seken arang asal kayu yg lalu terbakar.



Sejak Jumat pagi, Ana sibuk mengais banyak barang yg tertimbun di lembah reruntuhan rumahnya. Ibu tiga cucu ini ialah salah tunggal umpan kebakaran yang melanda permukiman di RT 04 RW 15 di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Kamis kemarin sekitar gaplok 09.30 WIB.

Ana memperkatakan kebakaran itu berjalan amat sangat langsung hunian bertingkat dua yang dirinya tinggali selama 11 th tamam terbakar dekat sejenak tak ada benda bernilai yg dapat diselamatkannya melainkan sebuah lemari mungil bermutu pakaian.

"Ya sudahlah, namanya sedang musibah cerita sedih Ana sambil lagi menyaksikan bersama tatapan kosong Ana mengaku tidak memusatkan pusaka benda yang telah ia kumpulkan selama puluhan thn yg terutama jelasnya keselamatan seluruh keluarganya.

Ana memperkatakan disaat kebakaran, dirinya tengah berada di rumah Orang berteriak keras lebih kurang menghasilkan Ana terkejut Di luar hunian dirinya menyaksikan nyala api demikian agung mengalahkan puluhan hunian yang hanya berjarak 400 meter asal rumahnya.

Ana panik suaminya ketika itu tidak ada di rumah hanya ada beliau dan adiknya, Sani, yg lumpuh.


Ana membelakangi semua barang berharganya. ia memengaruhi tetangganya menandu Sani ke luar rumah disaat kebakaran, tidak enteng memburu warga yg ingin menolong semuanya aktif mengevakuasi benda berharga masing-masing.

"Untung ada warga yg ingin bantu Ada tiga sampai empat orang mau bagikan guna angkat adimas aku jika tak aku enggak tahu apa yg berjalan kata Ana.

Kini, Sani telah dipindahkan ke rumah kakaknya yg tidak jauh alamat rumahnya. Sementara itu, Ana dan poin bangsa yang lain terus mau lagi di atas puing reruntuhan rumahnya.

Ana menghadirkan terpal seken kepada menaungi diri bermula panas dan hujan. Alasnya kolong layar yang didapatkannya alamat pertolongan warga.

Ana belum tahu mesti bertingkah apa. tidak ada duit tabungan Ana yang yakni seseorang ibu rumah injak-injak hanya berharap ada insan yg memanfaatkan jasa suaminya yg merupakan tukang terstruktur keliling demi menyumbat kebutuhan keluarganya.

Anak menyampaikan tidak mau melanyak seken ruangan tinggalnya itu.


"Kami sih maunya konsisten masih tidak ingin alih sudah usang di sini. beta inginnya tidur di rumah solo kata Ana.

Korban kebakaran lainnya Syarif, mengaku mau bertahan di seken rumahnya. Syarif berprofesi sebagai tukang ojek yg alamiah mangkal di wilayah Cengkareng. Syarif sudah belasan tahun lagi di RT 15.

Syarif berniat kembali mendirikan rumahnya di ruang yg identik walaupun tahu hal itu butuh kesabaran dan duit yang tidak sedikit.

"Enggak apa-apa. Sedikit-sedikit lalu tentu dapat dijalani, istikamah saja," tutur Syarif.

Dari data pengurus RT setempat, ada sejumlah 211 sirah suku (KK) atau 769 energi yang terdampak kebakaran itu. sejumlah bantuan seperti makanan, minuman, lagi baju telah disalurkan kepada mangsa kebakaran.

Bantuan itu didapatkan awal Badan Nasional pemecahan batu sandungan (BNPB), Instansi bersahabat DKI Jakarta, sampai bantuan awal yayasan sosial dan ahad

0 komentar:

Posting Komentar