Kamis, 09 Juli 2015

Bagian Tubuh Ini Perlu Perawatan Spesial

Bagian Tubuh Ini Perlu Perawatan Spesial

Puting susu dan ketiak yang sehat dan merah alami tentu menjadi dambaan setiap wanita. Namun untuk memiliki bibir 'idaman' ternyata tak semudah yang dibayangkan, karena bagian tubuh yang satu ini terbilang cukup sensitif.

Puting susu adalah salah satu bagian tubuh yang mudah bereaksi oleh kondisi tubuh, keringat, terkena bahan kimia. atau setelah melahirkan dan menyusui. Inilah yang kerap kali menyebabkan munculnya masalah-masalah puting susu pada wanita, seperti kering, pecah-pecah hingga puting susu kehitaman.

Untuk itu, puting susu dan ketuiak memerlukan perawatan spesial. Perawatan spesial seperti apa ? Selengkapnya baca di obat tradisional.

Bakso dan asinan di Pasar Rakyat Koja mengandung formalin

Bakso dan asinan di Pasar Rakyat Koja mengandung formalin

Petugas dari Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (SEO BPOM) DKI Jakarta, menemukan zat berbahaya pada bakso dan asinan yang dijual di acara Pasar Rakyat Gelanggang Olahraga Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

"Iya ada makanan yang mengandung zat berbahaya ditemukan petugas kami di Pasar Rakyat, yakni bakso biolo dan asinan yang dijual oleh salah satu peserta acara tersebut," Kata Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Utara, Richard Bangun saat dikonfirmasi, Rabu (8/7). Baca tuntas teh pelangsing bunga teratai.

Richard menjelaskan kedua makanan tersebut, setelah dilakukan penelitian terbukti positif mengandung formalin untuk mengawetkan mayat dan pemutih wajah yang bukan berasal dari obat alami.

"Terkait hal itu, pihak kami akan melakukan investigasi dan melayangkan surat teguran kepada peserta yang bersangkutan agar tidak berjualan di tempat itu lagi, serta berencana akan melaksanakan sidak terhadap produsen makanan itu," jelasnya.

Lanjut Richard, hasil pemeriksaan makanan sekaligus barang bukti berupa bakso dan asinan yang positif formalin tersebut akan diserahkan ke pihaknya. Setelah itu, melakukan sidak ke produsen langsung dengan mengajak Sudinkes, Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Satpol PP dan Perekonomian.

Sementara itu, Tuti (48) salah seorang peserta acara Pasar Rakyat ini mengungkapkan tidak tahu menahu jika makanan yang dijualnya ini mengandung formalin.

"Saya sama sekali nggak tahu kalau makanan saya mengandung zat berbahaya. Saya tahunya ketika dipanggil petugas  BPOM. Mereka nanya saya beli bahan makanan ini di mana, soalnya ada formalinnya. Saya denger gitu kaget. Saya nggak tahu ada formalinnya," paparnya.

Tuti mengungkapkan bakso dan asinan dibelinya di Pasar Pelita, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan harga Rp 100 ribu per kantong. Saat membeli, dirinya melihat ada logo halal pada kemasan dari Depkes RI dan LP POM MUI, sehingga tidak menaruh curiga akan zat berbahaya.

"Tahu ada formalinnya ini mah saya rugi dan nggak enak sama konsumen-konsumen saya. Tapi untungnya sih tadi kata petugas, saya boleh jualan lagi, asal jangan menjual bakso dan asinan ini lagi," tutupnya.

Sumber : Merdeka.com

Selasa, 07 Juli 2015

Olla Ramlan Pilih Langsing tanpa Diet

Olla Ramlan Pilih Langsing tanpa Diet

KETIKA sejumlah artis sibuk untuk membuat tubuhnya tetap langsing dengan cara diet, berbeda dengan Olla Ramlan. Dia tidak pernah mau melakukan program diet seperti yang dilakukan artis lain. Olla lebih memilih untuk berolahraga dan menyantap makanan yang kaya dengan vitamin.

Bahkan, agar mendapatkan tubuh sehat tanpa harus diet, Olla hanya berpegang pada prinsipnya yakni menjalankan pola hidup sehat. Salah satu contohnya dengan menghindari makanan yang kadar seo nya berlebihan dan yang paling penting hidup sehat. "Saya tidak bisa diet, karena saya suka makan pelangsing biolo. Karena bagi saya dengan cara itu saya bisa menambah semangat dan melepaskan rasa stres," kata Olla Ramlan.

Kini, atas pola hidup sehat yang dijalani Olla, dia sudah mulai disiplin dalam menyantap makanan yang sehat. Seperti, makan sayur-sayuran menjadi bagian kesehari-harian Olla dalam memilah jenis makanan.

Olla mengaku, disiplin hidup sehat ini sudah dilakukannya sejak dirinya menikah dengan Aufar Hutape. Menurutnya, pola hidup sehat juga hasil dorongan sang suami. "Karena suami saya melakukan perubahan gaya hidup," imbuhnya.

Ditambah lagi dengan perilaku olahraga lain seperti sepeda, dan berenang, Olla mengaku rutin dilakukannya di pagi hari. Pasalnya,  Olla meyakini, dengan banyak berolahraga tak hanya bisa membantu membentuk tubuhnya, tapi juga meningkatkan kemesraan keluarganya.

Dan Olla pun merasa beruntung, karena di rumah sang mertua, Aufar sudah menyiapkan semua fasilitas olahraga. Alhasil, mereka bisa berolahraga di rumah bersama-sama kapan pun mereka inginkan. "Aufar lebih suka olahraga di rumah daripada di gym. Bukannya olahraga, nanti (di gym) malah kebanyakan ngeceng," jelasnya sambil tertawa.

Lantas saat disinggung soal mantan suaminya Alex Tian, Olla mengatakan, sangat bersyukur jika mantan suaminya itu akan menikah lagi. Menurutnya, dengan cara itu bisa cepat menikah lagi. "Alhamdulilah kalau mantan suami saya sudah dapat jodoh lagi," paparnya.

Bahkan, kata Olla, meski rumah tangga sudah berjalan sendiri-sendiri, dirinya dan Alex akan tetap menjalin silaturahim. Hal itu juga untuk kebaikan Sean Michael Alexander, putra mereka. Pasangan baru Alex pun diyakini oleh Olla bisa menjadi ibu yang baik untuk Sean. "Mungkin, kalau dia jodoh, akan jadi ibu buat anak saya. Silaturahim enggak putus," tuturnya.

Alex dan Olla bercerai pada 7 Juli 2010. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 20 Desember 2012, Olla menikah dengan Muhammad Aufar Hutapea. (dny)

Foto Anak Sedih Bikin Puluhan Ribu Komentar, Termasuk dari Hillary Clinton

Foto Anak Sedih Bikin Puluhan Ribu  Komentar, Termasuk dari Hillary Clinton

SEORANG anak laki-laki usia belasan dengan tangan kiri menopang kepalanya, tampak sedang sedih dan menangis. Gambaran patah hati tersebut, ada dalam sebuah foto di blog seo terbaik Humans of New York.

Foto itu diposting Brandon Stanton, Jumat (3/7). Setelah beredar di facebook, hasil jepretan kamera tersebut di-banjiri lebih dari 50.000 komentar bernada sedih, prihatin dan namun sarat dukungan.

Pemicunya tak lain karena alasan memilukan dari tangisan anak tersebut. Caption di fotonya: I’m homosexual and I’m afraid about what my future will be and that people won’t like me. Anak itu mengaku pemutih homoseksual, dia takut masa depannya tak akan cerah dan orang-orang tidak akan menyukainya. Oooh kasihan.

Dilansir dari Mirror, foto ini memang telah mengaduk-aduk perasaan dunia maya. Bunyi komentar di postingan foto ini antara lain: saya seorang homoseksual dan masa depan saya cerah, dan orang-orang mencintai dan memuja saya. Dan saya harus melakukannya dengan menjadi diri sendiri.

Bahkan pesan dukungan juga datang dari postingan bakal calon peserta pemilu Presiden AS, Hillary Clinton. "Masa depan Anda akan menjadi luar biasa. Anda akan mengejutkan diri sendiri dengan apa yang Anda mampu dan hal-hal yang luar biasa Anda kerjakan. Cari orang yang mencintai dan percaya pada Anda. Akan ada banyak dari mereka," tulis Hillary. (adk/jpnn)

Sering Diejek Kuat Nafsu, Pemuda Ini Habisi Kekasihnya saat Kencan

Sering Diejek Kuat Nafsu, Pemuda Ini Habisi Kekasihnya saat Kencan

PEKANBARU - Polresta Pekanbaru akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Sri Vivie Sulastri, 20, satu hari setelah kejadian, Jumat (3/7) sore. Tersangka MAD, 21, yang tak lain adalah pacar korban ditangkap Sabtu petang (4/7) di rumah orangtuanya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarief Hidayat dalam ekspos perkara, Minggu (5/7) mengatakan tersangka nekat membunuh karena sering diejek korban melalui pesan singkat yang dikirim korban melalui handphone-nya.

"Menurut tersangka, dalam pesan singkat tersebut, korban mengatakan tersangka merupakan orang yang kuat nafsu (kunaf) dan menyuruh tersangka minum obat kuat" ujar Kapolresta.

Merasa tersinggung dengan ucapan itu, Selasa (30/6) sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka mencari akal untuk bisa mengajak korban bertemu. Melalui  pesan singkat, tersangka mengajak korban bertemu di rumah kosnya Jalan Uka, sekitar pukul 19.30 WIB.

Setibanya disana, tersangka membawa korban jalan-jalan berkeliling di wilayah Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti, Tampan dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario milik korban.

Awalnya tersangka berharap korban bisa dikerjai oleh para preman yang kerap nongkrong di sekitar Stadion Utama Riau. Namun niat alumni salah satu pesantren di Kampar itu tidak berhasil. Tidak ada preman di sana.

Akhirnya tersangka membawa korban ke tempat yang sepi di Jalan Garuda Sakti, Gang Pribadi. Mereka kemudian duduk di tanah sambil mengobrol hingga pukul 00.00 WIB.

Di sekitar lokasi, tersangka kemudian melihat seutas tali nilon. Entah apa yang ada dibenaknya, tersangka langsung mengambil tali tersebut dan melilitkannya ke leher korban dari arah belakang. "Setelah dia (korban, red) tidak bergerak, saya langsung menyeretnya ke semak-semak," jelas tersangka.

Untuk menghilangkan barang bukti, keesokan harinya, tersangka pergi ke sebuah sungai di daerah Jalan Garuda Sakti. Barang bukti berupa tali nilon, helm, dompet dan plat nomor kendaraan milik korban dibuang.

Setelah itu, tersangka melanjutkan pelariannya ke arah Pasar Minggu, Kecamatan Tapung, Kampar untuk menjual handphone seo murah korban dan merenovasi bodi motor korban dengan plastik kaca.

"Tersangka kami amankan ketika sedang berada di rumah orangtuanya di Jalan Muhammad Hatta, Dusun Tambusai, Kecamatan Rumbio Jaya, Kampar, Sabtu (4/7) sekitar pukul 16.30 WIB," ungkap Kapolresta.

Sementara itu, Eko, 25, yang merupakan kakak kandung dari korban kepada Riau Pos (Grup JPNN) mengatakan, korban merupakan anak yang periang. Korban bekerja sebagai karyawan salah satu retail di Kota pekanbaru dan tinggal di rumah kos di Jalan Tuanku Tambusai, Gang Baung.

Eko mengaku baru mengetahui adiknya telah meninggal dunia setelah dihubungi pihak Polsek Tampan yang mengetahui identitas adiknya dari sidik jari yang terekam di e-KTP.

"Kami tahunya setelah dihubungi Polsek Tampan dan disuruh datang pada Jumat (3/7) malam," jalas Eko.

Sebelum diketahui meninggal dunia, kata Eko, korban yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara itu selalu menelpon ibunya setiap hari. Namun, beberapa hari terakhir korban sudah tidak lagi menghubungi ibunya.

Dari keterangan teman satu kos korban, korban terakhir kali pergi dalam keadaan marah dengan menggunakan sepeda motor dan tanpa mengenakan helm.

Pihak keluarga korban, menurut Eko sudah ikhlas atas peristiwa yang menimpa adiknya. Dia berharap agar tersangka dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya yang tega menghabisi nyawa adik bungsunya tersebut.(mg6)

Menahan Nafas saat Radiasi Bisa Lindungi Jantung Pasien Kanker Payudara

Menahan Nafas saat Radiasi Bisa Lindungi Jantung Pasien Kanker Payudara


RISET baru yang dipublikasikan dalam Practical Radiation Oncology Journal telah menemukan adanya kaitan antara menahan nafas dengan paparan sinar radiasi pada penderita kanker payudara. Berdasar riset itu, pasien kanker payudara yang menahan nafas selama pengobatan radiasi dapat melindungi jantung mereka dari paparan sinar radiasi.

Untuk diketahui, wanita yang memiliki kanker di payudara sebelah kiri berada menanggung risiko yang lebih tinggi dari penyakit kardiovaskular. Kondisi itu menjadi tantangan khusus bagi ahli radiasi onkologi karena mereka sulit untuk memberikan dosis radiasi yang tepat bagi payudara kiri seo efektif melindungi jantung dari paparan radiasi.

"Kami ingin menentukan seberapa efektif menahan nafas bisa di melindungi jantung dari paparan radiasi asing selama pengobatan payudara kiri," kata peneliti Harriet Eldredge-Hindy seperti dilansir laman Health Me Up, Minggu (18/1).

Pada masa lalu, sejumlah metode memang dikembangkan untuk menurunkan paparan radiasi jantung. Namun, ternyata menahan napas justru mampu melindungi jantung dari berbagai sinar radiasi.

Dalam studi itu, 81 wanita diminta untuk mencoba teknik menahan nafas selama pengobatan radiasi untuk kanker payudara. Para peneliti menemukan bahwa pasien kanker payudara yang mampu menahan nafas mereka selama pengobatan radiasi, memiliki 90 persen kelangsungan hidup bebas penyakit dan 96 persen kelangsungan hidup secara keseluruhan dengan penurunan rata-rata dalam dosis radiasi ke jantung 62 persen.

"Mengingat bahwa teknik ini membantu untuk melindungi jantung selama pengobatan radiasi untuk kanker payudara, kami secara rutin menawarkan pengobatan kanker payudara dengan teknik menahan napas," pungkas Profesor Rani Anne.(fny/jpnn)

Habis Melahirkan Langsung Langsing, Ini Rahasia Olla Ramlan

Habis Melahirkan Langsung Langsing, Ini Rahasia Olla Ramlan

Olla Ramlan melahirkan Eleena Naira Hana Hutapea, anak keduanya pada 16 Januari lalu. Belum genap dua bulan umur putri cantiknya, itu, dia sudah tampak langsing.

"Aku naik 20 kilogram pas malhirkan. Tiga minggu setelahnya, ternyata turunnya 16 kilogram. Akhirnya yang sudah mulai pede syuting lagi," kata Olla di Jakarta, Kamis (5/3).

Karena kembali langsing, istri pengusaha muda, Muhammad Aufar Hutapea, itu pun percaya diri kembali ke duniaentertainment.

Dia kembali eksis melakoni aktivitasnya di panggung hiburan. ”Alhamdulillah, aku mulai syuting lagi karena memang vakum benar- benar dari hamil sampi anak lahir. Hampir satu tahun vakum,” ucapnya.

Olla mengungkapkan sempat berencana untuk kembali melakoni syuting enam bulan setelah melahirkan. Karena tubuhnya membengkak, dia pun perlu waktu untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti seo gratis.

Ternyata, tubuh bengkaknya seusai melahirkan anak pertama susut lebih cepat berkat biolo. Alhasil, dia pun mulai percaya diri untuk kembali tampil di depan kamera.

Senin, 06 Juli 2015

Anak digergaji ibunya diduga berbohong

Anak digergaji ibunya diduga berbohong

Kepolisian Resor Jakarta Selatan terus menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya di Cipulir, Kebayoran Lama. Polisi sudah memeriksa kejiwaan anak tersebut sebanyak dua kali.

"Hasilnya dia memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, Ahad, 5 Juli 2015 jasa seo simdik.

Namun polisi akan mendalami hasil tes psikologi lain terhadap bocah laki-laki berusia 13 tahun tersebut. Sebab, hasil tes tidak menunjukkan bahwa dia mengalami trauma berat.

Hanya saja, korban memang memerlukan persiapan mental sebelum dipertemukan dengan ibunya yang bernama Sharon Rose Prabowo, 41 tahun.

Audi menduga korban sedang melakukan perlawanan terhadap ibunya sendiri. Namun hal itu baru bisa diketahui setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap Sharon dan korban lebih lanjut. "Artinya dia mungkin saja sedang melawan ibunya dengan berbohong soal penganiayaan dan digergaji," ujar Audi.

Polisi sendiri sudah bertemu dengan Sharon di kediamannya di Cipulir, Jakarta Selatan. Pertemuan dilakukan untuk mencari bukti-bukti dugaan kekerasan anak tersebut. Namun Audi menolak menjelaskan bukti-bukti yang didapatkan selama pertemuan tersebut.

Hanya saja dia menyatakan bahwa Sharon terlihat santai saat ditemui penyidik. Bahkan, dia terkejut begitu mengetahui bahwa disebut telah menyiksa anaknya. "Kalau sekedar memarahi atau membentak ya biasa saja," ujar dia menirukan ucapan Sharon.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Ajun Komisaris Nunu Suparni menyatakan, Sharon bakal diperiksa penyidik pada Rabu, 8 Juli 2015, mendatang. Dia bakal diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan kekerasan terhadap anak tersebut. "Kalau materi pemeriksaan itu wewenang penyidik, tapi ini pemeriksaan perdana (terhadap Sharon)," kata dia.

Saat ini, polisi sudah memeriksa empat orang saksi untuk mengungkap kasus tersebut. Mereka adalah ketua RT setempat, tetangga terlapor, saksi korban, dan saksi pelapor. Namun polisi belum mendapatkan hasil tes visum lengkap untuk memeriksa kasus tersebut.

"Baru ada hasil visum sementara, hasil lengkapnya belum ada," kata dia. Adapun hasil visum sementara itu menunjukan bahwa memang terdapat luka goresan pada lengan GT. Namun hasil tes itu belum menyimpulkan sebab munculnya luka goresan tersebut baca : pelangsing biolo.

Polres Jakarta Selatan juga masih menunggu hasil tes visum secara utuh dari Rumah Sakit Pusat Pertamina. Nantinya hasil tes tersebut bakal menjadi materi penyelidikan kasus tersebut. "Dan kalau sekarang anaknya juga normal dan memang sangat ceria," ujar dia.

Sebelumnya, korban dibawa ke Safe House milik Kementerian Sosial di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Hal itu karena bocah laki-laki berusia 12 tahun itu mengaku disiksa oleh ibunya dengan cara digergaji pada bagian tangan. Dia kabur ke rumah tetangganya yang kemudian membawa dia melaporkan kasus itu ke Polres Jakarta Selatan.

Anak digergaji ibunya ternyata sangat cerdas

Anak digergaji ibunya ternyata sangat cerdas

Psikolog anak Rosmini menyatakan sangat mungkin anak usia 12 tahun mengarang cerita penganiayaan terhadap dirinya. Sebab, imajinasi anak cerdas dengan ginko biloba pada usia tersebut sudah mulai tumbuh sehingga mampu bercerita tentang bangak hal yang mungkin tidak terjadi.

Hanya saja, perlu diselidiki bagaimana imajinasi itu muncul sehingga sang anak sampai mengarang cerita tersebut. "Kan tidak mungkin tiba-tiba mengarang cerita, pasti ada sebabnya," ujar Rosmini, Ahad, 5 Juli 2015.

Menurut Rosmini, korban sangat mungkin mengarang cerita bahwa dia digergaji ibunya. Namun jika benar cerita penganiayaan cuma bualan semata, maka perlu dicari tahu pola didik orang tua terhadap anaknya itu.

Selain itu, penyidik juga mesti melacak lingkungan sekitar tempat korban tumbuh dan beraktivitas sehari-hari. Rosmini mengatakan, korban bisa saja mengarang cerita hanya untuk mencari perhatian orang tua dan lingkungannya.

 "Karena dia masih kecil jadi belum tahu efek dia mengarang ceritanya, apalagi sudah sampai terekspos media," ujar Rosmini.

Polisi sudah memeriksa kejiwaan anak tersebut sebanyak dua kali.  "Hasilnya dia memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, sesuai juknis dak sd 2015, Ahad, 5 Juli 2015.

Namun polisi akan mendalami hasil tes psikologi lain terhadap bocah laki-laki berusia 13 tahun tersebut. Sebab, hasil tes tidak menunjukkan bahwa dia mengalami trauma berat.

Hanya saja, korban memang memerlukan persiapan mental sebelum dipertemukan dengan ibunya yang bernama Sharon Rose Prabowo, 41 tahun.

Sebelumnya, korban dibawa ke Safe House milik Kementerian Sosial di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Hal itu karena bocah laki-laki berusia 12 tahun itu mengaku disiksa pembuluh darah oleh ibunya dengan cara digergaji pada bagian tangan. Dia kabur ke rumah tetangganya yang kemudian membawa dia melaporkan kasus itu ke Polres Jakarta Selatan.

Jumat, 03 Juli 2015

Menahan BAB bisa menyebabkan kematian


Menahan BAB bisa menyebabkan kematian


Masalah sakit perut atau mulas karena menahan buang air besar (BAB) benar-benar tak bisa dianggap remeh. Sebuah kasus kematian akibat menahan untuk tidak BAB muncul di Inggris pekan ini.

Laporan yang dilansir dari the Telegraph, Kamis (2/7) yang di publikasikan rumah herbal alami menyebutkan, seorang remaja perempuan asal St Austell, Cornwall, Inggris meninggal dunia akibat menahan BAB. Gadis bernama Emily Titterington ini wafat setelah mengalami pembesaran usus basar. Pembesaran ini terjadi karena ‘kotoran’ yang ia tahan untuk tidak dibuang menumpuk di dalam saluran akhir pencernaannya.

Pembesaran usus membuat perut remaja berusia 16 tahun ini buncit. Akibatnya, terjadi pergeseran susunan organ di dalam perut mendiang Emily.

Pergeseran susunan ini lantas mendesak posisi jantung hingga terhimpit oleh organ-organ di sekelilingnya. Dia pun meninggal karena jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak yang dalam bahasa medis dikenal sebagai cardiac arrest.

“Pada saat-saat kepergiannya, mendiang sempat dipaksa untuk memeriksakan kondisinya, karena ukuran perutnya terus membesar,” ujar petugas medis setempat Dr Alistair James.

Ibu korban, Emily Geraldine, mengatakan, pada masa mendekati akhir hayat, anaknya mengalami wajah pucat dan merasakan sakit luar biasa di bagian perut. Ternyata, diketahui anak gadisnya yang masih menimba ilmu di sekolah itu sudah tidak BAB sampai dua bulan lamanya.

“Ia phobia pada toilet, entah sejak kapan. Tapi di sisi lain ia pun tak mau diobati meskipun merasa kesakitan di dalam perut,” kata wanita 59 tahun ini.

Karena besarnya bahaya menahan BAB, para ahli medis biasanya memberikan pencahar pada penderita apabila pencahar alami seperti teh teratai tidak bisa mengatasi.

Sumber : Republika online